Kamis, 13 Juni 2013

Pengertian dan Makna Sejarah



Apakah Sejarah Itu ?
1.      Istilah yang Memakai Kata Sejarah
Kata sejarah sering dikenal dengan sesuatu yang telah terjadi.  Sejarah terbagi menjadi dua yakni sejarah dalam arti objektif dan subjektif. Selain itu ada pula kata sejarah yang dipakai dalam banyak profesi yakni guru sejarah, pegawai sejarah, pencatat sejarah, pelaku dan saksi sejarah, dan peneliti dan penulis sejarah.
2.      Pengertian Sejarah
a)      Pengertian Sejarah Secara Negatif
Pengertian sejarah secara negative memiliki rincian seperti berikut:
·         Sejarah itu bukan Mitos artinya Mitos dengan sejarah tidak sama, meskipun sama-sama menceritakan masa yang telah lalu. Namun, mitos bersifat tidak jelas, tidak masuk akal, dan tidak terdapat keterangan kapan terjadi peristiwa secara rinci. Contoh Mitos: Mitos Raja Dewatacengkar.
·         Sejarah bukan Filsafat
Artinya ada kesalahan atau penyalahgunaan sejarah oleh filsafat yakni (1) Sejarah dimoralkan (2) Sejarah sebagai ilmu yang konkrit dapat menjadi filsafat yang abstrak. Filsafat itu abstrak (pikiran) dan spekulatif (gambaran angan-angan).                               
·           Sejarah Itu Bukan Ilmu Alam                                                                          Sejarah mempunyai cara sendiri dalam pekerjaannya. Sejarah sering dimasukkan dalam ilmu-ilmu manusia yang dalam perjalanan waku dipecah ke dalam ilmu-ilmu social dan kemanusiaan. Ilmu Alam merupakan ilmu yang bertujuan menemukan hokum-hukum yang umum. Sedangkan Sejarah berusaha menuliskan yang hal khas dan ideografis.
·          Sejarah Itu Bukan Sastra
 Perbedaan Sejarah dengan Sastra yakni (1) cara kerja (2) kebenaran   (3) hasil keseluruhan (4) kesimpulan. Dan sastra merupakan pekerjaan imajinasi yang lahir dari kehidupan sebagaimana dimengerti pengarangnya. Sedangkan Sejarah adalah kegiatan member informasi selengkap-lengkapnya, setuntas-tuntasnya, sejelas-jelasnya.
b)     Pengertian Sejarah Secara Positif
Sebagai ilmu sejarah terikat pada prosedur penelitian ilmiah. Sejarah juga terikat pada penalaran yang bersandar pada fakta. Maka, sejarah secara positif adalah:

·         Sejarah ialah Ilmu Tentang Manusia
Sejarah hanya bercerita tentang manusia, bukan hanya manusia masa lalu akan tetapi masa kini pula.
·         Sejarah ialah Ilmu Tentang Waktu
Sejarah merupakan ilmu yang membecirakan masyarakat dari segi waktu. Yang dapat dibicarakan darii waktu yakni: perkembangan,kesinambungan,pengulangan,dan perubahan. Agar waktu dapat dipahami maka sejarah mmembuat pembabagan waktu atau periodisasi. Maksud dari periodisasi tersebut adalah supaya setiap babak waktu itu menjadi jelas ciri-cirinya sehingga mudah dipahami.     
·         Sejarah ialah Ilmu Tentang Sesuatu yang Mempunyai Makna Sosial
Tidak semuanya penting untuk perkembangan dan perubahan masyarakat. Namun, setiap peristiwa sejarah memiliki makna yang berbeda-beda sesuai dengan peristiwa yang terjadi berdasar tempat dan waktu.
·         Sejarah ialah Ilmu Tentang Sesuatu yang Tertentu, satu-satunya, dan terinci
Sejarah adalah sejarah tertentu ,dalam hal ini sejarh berbeda dengan filsafat dan ilmu lainnya. Sejarah itu satu-satunya karena sejarah menulis peristiwa, tempat, dan waktu yang hanya sekali terjadi. Sedangkan sejarah terinci karena sejarah harus menyajikan hal yang kecil-kecil, tidak terbatas pada hal-hal yang besar.

dirangkum dari (Kuntowijoyo. 1995. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta : Yayasan Bentang Budaya)












Penilaian Terhadap Penulisan Sejarah

a)      Sejarah dan Patriotisme
                        Pada saat krisis nasional, seperti jaman perang atau masa penyesuaian sesudah perang, sejarawan akan memproleh tekanan-tekanan untuk menuliskan kisah perkembangan negerinya secara sentimental jika perlu dengan sedikit mengorbankan kebenaran. Pengajaran sejarah memang dapat dipergunakan untuk melatih warganegara yang setia jika memang kisah tanah airnya dapat menimbulkan rasa patriotisme. Akan tetapi memberi tempat yang tinggi bagi para patriotisme diatas kebenaran sejarah mungkin pantas bagi seorang pelukis atau bahkan bagi seorang wartawan tidak sama dengan seorang sejarawan tidak layak melakukan hal itu.
b)     Sejarah dan Kepercayaan Demokratis
                        Dalam hal kepercayaan terhadap Demokrasi dapat dilakukan dengan metode sejarah. Namun, lebih tepat menggunakan metode alami atau secara murni. Artinya mampu mengajarkan cita-cita demokrasi sebagai suatau kepercayaan secara terus-terang dan terbuka.
c)      Sejarah Suatu Seni atau Ilmu
                        Keduanya saling berhubungan dan saling mengisi. Sebagai Ilmu memiliki metode yang ilmiah. Terbatas pada fakta-fakta dan masuk akal.
d)     Sejarah, Filsafat, dan Etika
                        Karena begitu banyak variable yang terdapat di dalam penyajian data sejarah, maka kebenaran tidak lagi merupakan satu-satunya ukuran untuk mempertimbangkan nilai daripada penulisan-penulisan sejarah. Seseorang tidak dapat menghindarkan sesuatau filsafat dan kode etik, maka secara terbuka ia lebih baik mengikatkan diri pada filsafat dank ode etik. Seorang sejarawan yang tidak memiliki azas-azas filsafat dan kode etik tidak dapat menimbang perkembangan, kebangkitan, kejatuhan, pertumbuhan, kemacetan, keruntuhan, kesuburan, dan kemandulan.
e)      Sejarah dan Langgam Sastra
                        Sesungguhnya sejarawan yang menulis secara tidak menarik dalam hal itu merupakan sejarawan yang buruk. Secara professionil ia wajib melukiskan peristiwa-peristiwa yang paling menggairahkan daripada masa lampau dunia dan menghidupkan kembali suasananya. Banyak kritikan yang dating dari para kritikus yang mengecam langgam yang hambar dalam irama karangan dari banyak sejarawan.
f)       Langgam baik dan keserjanaan baik
g)      Penggunaan catatan bawah
Catatan bawah memungkinkan pembaca yang cerdas unntuk mengetahui bagaimana pengarang dapat mengetahui dan bagaimana seorang sejarawan menjadi sejarawan.
h)     Penyalahgunaan catatan bawah
Catatan bawah sebenarnya tidak begitu disukai karena terkesan sok pintar. Terdapat penyalahgunaan catatan bawah seperti dipakai oleh sejarawan yang tidak begitu mahir dalam mengidentifikasi seseorang atau hal-hal yang disebut dalam teks.
i)        Sejarah dan selera popular
                        Apabila sejarah hanya ditujukan pada selera popular, maka terdapat resiko membatasi karya sejarah tidak hanya ukuran sastra rendah melainkan pada bidang perhatian yang sedikit dan sangat terbatas.
j)       Kewajiban penimbang buku
                        Dalam hal ini yang dimaksudkan adalah mreka yang membaca dan menulis sekiranya berusaha untuk mengurangi angka pertambahan karya baru, sehingga situasi akan mampu berkembang dengan banyak bakat dan karya-karya yang dapat memenuhi ukuran yang lebih tinggi.

Dirangkum dari (Louis Gottschalk (terjemahan). 1975. Nugroho Notosusanto. Mengerti Sejarah. Jakarta : Universitas Indonesia)













Arti Sejarah Pada Umumnya

a)    Definisi Sejarah
   Kata sejarah dalam bahasa Indonesia adalah sama dengan history (Inggris), Geschichte (Jerman) atau Geschiedenis (Belanda). Dari uraian tersebut kurang lebih memiliki pengertian yang sama. Menurut kamus-kamus ada beberapa definisi diantaranya:
·        History (The Concise Oxford dictionary)
·        Geschichte (Deustches Woterbuch von L. Mackensen)
·        Geschiedenis (Verkland handwoordenboek der Nederlandse Taal)
·        Sejarah (Kamus Umum Bahasa Indonesia)
Maka dengan singkat dapat ditegaskan bahwa sejarah itu berarti:
1)      Jumlah perubahan, kejadian-kejadian dan peristiwa-peristiwa  dalam kenyataan sekitar kita
2)      Cerita tentang perubahan
3)      Ilmu yang bertugas menyelidiki perubahan-perubahan
   Cerita dan perubahan-perubahan tersebut pada dasarnya merupakan kegiatan-kegiatan manusia. Sejarah serba subjek artinya sejarah buatan manusia. Sedangkan sejarah serba objek adalah jumlah kejadian, peristiwa, perubahan-perubahan secara keseluruhan.
b)      Sejarah Serba Objek dan Sumber-sumber Sejarah
   Sejarah sebagai objek yakni seluruh kegiatan baik perkembangan dan perubahan-perubahan serta peristiwa-peristiwa yang telah terjadi. Sedangkan sumber-sumber sejarah adalahsurat kabar dan majalah, keduanya member informasi mengenai politik, ekonomi, kebudayaan, penderitaan umum, dan peraturan-peraturan. Selain itu majalah dan Koran selalu memberikan intisari dan ikhtisar atau rangkuman berita selama sepekan ,satu bulan ,maupun satu tahun. Sumber berita yang lainnya yakni radio.
c)      Sifat Sumber-sumber Sejarah
  Pada dasarnya sifat yang dimiliki dari sumber-sumber sejarah dipengaruhi oleh perhatian dari manusia. Saat perhatian itu mulai menghilang maka sifat sumber sejarah menjadi tidak dapat dengan detail atau kurang di pahami oleh manusia tersebut. Sedangkan di saat manusia mulai perhatian dengan sumber sejarah maka akan semakin meluas dan banyak jumlah sumber sejarah yang muncul.
Dirangkum dari (R.Moh.Ali. 1963. Pengantar Ilmu Sejarah. Jakarta : Bhratara)

Pengantar Ilmu Sejarah

1)      Pengertian Sejarah Secara Umum
                             Sebelum mengenal apa itu ilmu pengantar sejarah, kita harus tahu apa pengertian sejarah. Kata Inggris History bersala dari bahasa Yunani Istoria yang berarti ilmu. Istoria berarti suatu penelaahan sistematis mengenai seperangkat gejala alam,entah susunan kronologis merupakan factor atau tidak di dalam penelaahan, penggunaan itu meskipun jarang, masih tetap hidup di dalam bahasa Inggris yang disebut natural history, (Louis Gottschalk, 1975 : 27).

2)      Tujuan dan Manfaat Sejarah
a.       Tujuan sejarah memiliki 2 aspek:
       Pertama;Untuk memenuhi rasa ingin tahu peristiwa-peristiwa masa lampau, bagaimana deskripsi peristiwa, sebab akibat peristiwa itu terjadi dan sebagainya.
       Kedua ;Untuk lebih mengetahui apakah sejarah itu seni atau disiplin ilmu.
b.      Manfaat Ilmu Sejarah
Dengan mengetahui apa itu sejarah, maka dapat kita ambil manfaat dari pengajaran ilmu sejarah tersebut yakni kita dapat lebih berhati-hati agar suatu kegagalan itu tidak terulang lagi. Seorang Filosof cina berkata “Sejarah itu mengajarkan kita untuk bertindak bijaksana” (Kansil. 1986. 1). Menurut Cicero (Seorang ahli sejarah Yunani) berkata ”History of Magistra Vitae” artinya sejarah bermanfaat sebagai guru yang baik”sehingga terciptalah sebuah cerita sejarah yang berdasarkan pada kenyataan, dalam bentuk peninggalan atau sumber sejarah. Selain itu sejarah juga bermanfat menambah wawasan berpikir kita.
3)      Definisi Sejarah
       Ada beberapa definisi sejarah menurut para ahli, salah satu ahli yang mengemukakan tentang definisi dan batasan sejarah Prof. Bernheim mengatakan bahwa sejarah adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang perbuatan manusia dalam perkembangannya sebagai makhluk social, (Bernheim, 1961 : 215). Selain itu ada banyak pendapat tentang sejarah menurut para ahli, alah satunya yakni Herodotus (484-425 B.C). “Sejarah tidak berkembang ke arah depan serta dengan tujuan yang pasti, melainkan bergerak seperti garis lingkaran yang tinggi rendahnya diakibatkan oleh keadaan manusia, yaitu: Hybris dan Memesis. Segala peristiwa dipengaruhi oleh perbutan-perbuatan dewa atau tergantung kemauan dewa.
4)      Karakteristik dan kedudukan sejarah
Karakteristik :
·         Memiliki tujuan
·         Memiliki metode
·         Sistematis
·         Empiris
·         Rasional dan Objektif
·         Dapat diverifikasi
Kedudukan : memperoleh kedudukan sebagai ilmu setelah berbagai peristiwa disoroti sebagai suatu permasalahan.
5)      Pembabakan Sejarah
       Pembabakan sejarah adalah salah satu proses strukturisasi waktu dalam sejarah dengan pembagian atas beberapa babak, zaman atau periode. Selain pengertian, pembabakan waktu memiliki tujuan yakni ;
·         Memudahkan pengertian
·         Melakukan penyederhanaan
·         Mengetahui peristiwa sejarah secara kronologis
·         Untuk memenuhi persyaratan sistematika ilmu pengetahuan
·         Memudahkan klasifikasi dalam ilmu sejarah
Kriteria dalam pembabakan waktu:
§  Berdasarkan satuan waktu kronologis
§  Berdasarkan pergantian generasi
§  Berdasarkan Dinasti
§  Berdasarkan Perjuangan
§  Berdasarkan Evolusionisme
§  Berdasarkan proses Integrasi
§  Babakan waktu dunia dan Indonesia
6)      Ilmu Bantu Sejarah
       Menurut Von Humboldt, ialah: Philologi(menyelidiki dokumen bahasa), Paleografi(Menulis tentang macam tulisan purba), Ilmu tentang dokumen(naskah-naskah tulisan tangan), Heraldik(Lambang-lambang), Numismatik(Ilmu mata uang kuno). Menurut Louis G, ilmu bantu sejarah : Epigrafi, Sogillografi, Genealogi, Bibliografi, Lexiografi, Arkeologi.
7)      Hubungan anatara Sejarah dengan Ilmu yang Lainnya
       Antara lain dengan ilmu: Eksakta dan Ilmu kemanusiaan, Eksakta dan Ilmu Sosial, Ilmu Sosial dengan Humaniora.

8)      Pentingnya Manusia Mengetahui Sejarah                                                  Dari mempelajari sejarah, manusia akan bercermin dan menilai perbuatan mana yang baik dan perbuatan mana yang sekiranya buruk. Sehingga manusia akan lebih berhati-hati dalam bersikap.                                    Selain itu dengan mempelajari sejarah, manusia akan mampu memprediksi sekaligus mengetahui upaya-upaya dalam mengantisipasi kecenderungan-kecenderungan yang akan terjadi pada masa yang akan datang.

Dirangkum dari (Rustam E. Tamburaka. 1999. Pengantar Ilmu Sejarah, Teori Filsafat sejarah, Sejarah Filsafat & Iptek)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar