Apakah Sejarah Itu ?
1.
Istilah yang Memakai
Kata Sejarah
Kata sejarah sering dikenal dengan sesuatu yang telah terjadi. Sejarah terbagi menjadi dua yakni sejarah
dalam arti objektif dan subjektif. Selain itu ada pula kata sejarah yang
dipakai dalam banyak profesi yakni guru sejarah, pegawai sejarah, pencatat
sejarah, pelaku dan saksi sejarah, dan peneliti dan penulis sejarah.
2.
Pengertian
Sejarah
a)
Pengertian
Sejarah Secara Negatif
Pengertian
sejarah secara negative memiliki rincian seperti berikut:
·
Sejarah itu
bukan Mitos artinya Mitos dengan sejarah tidak sama, meskipun sama-sama
menceritakan masa yang telah lalu. Namun, mitos bersifat tidak jelas, tidak
masuk akal, dan tidak terdapat keterangan kapan terjadi peristiwa secara rinci.
Contoh Mitos: Mitos Raja Dewatacengkar.
·
Sejarah bukan
Filsafat
Artinya
ada kesalahan atau penyalahgunaan sejarah oleh filsafat yakni (1) Sejarah
dimoralkan (2) Sejarah sebagai ilmu yang konkrit dapat menjadi filsafat yang
abstrak. Filsafat itu abstrak (pikiran) dan spekulatif (gambaran angan-angan).
·
Sejarah Itu
Bukan Ilmu Alam Sejarah mempunyai cara sendiri dalam
pekerjaannya. Sejarah sering dimasukkan dalam ilmu-ilmu manusia yang dalam
perjalanan waku dipecah ke dalam ilmu-ilmu social dan kemanusiaan. Ilmu Alam
merupakan ilmu yang bertujuan menemukan hokum-hukum yang umum. Sedangkan
Sejarah berusaha menuliskan yang hal khas dan ideografis.
·
Sejarah Itu Bukan Sastra
Perbedaan Sejarah dengan Sastra yakni (1) cara
kerja (2) kebenaran (3) hasil
keseluruhan (4) kesimpulan. Dan sastra merupakan pekerjaan imajinasi yang lahir
dari kehidupan sebagaimana dimengerti pengarangnya. Sedangkan Sejarah adalah
kegiatan member informasi selengkap-lengkapnya, setuntas-tuntasnya,
sejelas-jelasnya.
b)
Pengertian
Sejarah Secara Positif
Sebagai ilmu sejarah terikat pada prosedur penelitian ilmiah.
Sejarah juga terikat pada penalaran yang bersandar pada fakta. Maka, sejarah
secara positif adalah:
·
Sejarah ialah
Ilmu Tentang Manusia
Sejarah hanya bercerita tentang manusia, bukan hanya manusia masa
lalu akan tetapi masa kini pula.
·
Sejarah ialah
Ilmu Tentang Waktu
Sejarah merupakan ilmu yang membecirakan masyarakat dari segi
waktu. Yang dapat dibicarakan darii waktu yakni: perkembangan,kesinambungan,pengulangan,dan
perubahan. Agar waktu dapat dipahami maka sejarah mmembuat pembabagan waktu
atau periodisasi. Maksud dari periodisasi tersebut adalah supaya setiap babak
waktu itu menjadi jelas ciri-cirinya sehingga mudah dipahami.
·
Sejarah ialah
Ilmu Tentang Sesuatu yang Mempunyai Makna Sosial
Tidak semuanya penting untuk perkembangan dan perubahan masyarakat.
Namun, setiap peristiwa sejarah memiliki makna yang berbeda-beda sesuai dengan
peristiwa yang terjadi berdasar tempat dan waktu.
·
Sejarah ialah
Ilmu Tentang Sesuatu yang Tertentu, satu-satunya, dan terinci
Sejarah adalah sejarah tertentu ,dalam hal ini sejarh berbeda
dengan filsafat dan ilmu lainnya. Sejarah itu satu-satunya karena sejarah
menulis peristiwa, tempat, dan waktu yang hanya sekali terjadi. Sedangkan
sejarah terinci karena sejarah harus menyajikan hal yang kecil-kecil, tidak
terbatas pada hal-hal yang besar.
dirangkum dari (Kuntowijoyo.
1995. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta : Yayasan Bentang Budaya)
Penilaian Terhadap Penulisan Sejarah
a)
Sejarah dan
Patriotisme
Pada saat krisis
nasional, seperti jaman perang atau masa penyesuaian sesudah perang, sejarawan
akan memproleh tekanan-tekanan untuk menuliskan kisah perkembangan negerinya
secara sentimental jika perlu dengan sedikit mengorbankan kebenaran. Pengajaran
sejarah memang dapat dipergunakan untuk melatih warganegara yang setia jika
memang kisah tanah airnya dapat menimbulkan rasa patriotisme. Akan tetapi
memberi tempat yang tinggi bagi para patriotisme diatas kebenaran sejarah
mungkin pantas bagi seorang pelukis atau bahkan bagi seorang wartawan tidak
sama dengan seorang sejarawan tidak layak melakukan hal itu.
b)
Sejarah dan
Kepercayaan Demokratis
Dalam hal kepercayaan
terhadap Demokrasi dapat dilakukan dengan metode sejarah. Namun, lebih tepat
menggunakan metode alami atau secara murni. Artinya mampu mengajarkan cita-cita
demokrasi sebagai suatau kepercayaan secara terus-terang dan terbuka.
c)
Sejarah Suatu
Seni atau Ilmu
Keduanya saling
berhubungan dan saling mengisi. Sebagai Ilmu memiliki metode yang ilmiah.
Terbatas pada fakta-fakta dan masuk akal.
d)
Sejarah,
Filsafat, dan Etika
Karena begitu banyak variable yang terdapat di dalam penyajian data
sejarah, maka kebenaran tidak lagi merupakan satu-satunya ukuran untuk
mempertimbangkan nilai daripada penulisan-penulisan sejarah. Seseorang tidak
dapat menghindarkan sesuatau filsafat dan kode etik, maka secara terbuka ia
lebih baik mengikatkan diri pada filsafat dank ode etik. Seorang sejarawan yang
tidak memiliki azas-azas filsafat dan kode etik tidak dapat menimbang
perkembangan, kebangkitan, kejatuhan, pertumbuhan, kemacetan, keruntuhan,
kesuburan, dan kemandulan.
e)
Sejarah dan
Langgam Sastra
Sesungguhnya sejarawan yang
menulis secara tidak menarik dalam hal itu merupakan sejarawan yang buruk.
Secara professionil ia wajib melukiskan peristiwa-peristiwa yang paling
menggairahkan daripada masa lampau dunia dan menghidupkan kembali suasananya.
Banyak kritikan yang dating dari para kritikus yang mengecam langgam yang
hambar dalam irama karangan dari banyak sejarawan.
f)
Langgam baik
dan keserjanaan baik
g)
Penggunaan
catatan bawah
Catatan
bawah memungkinkan pembaca yang cerdas unntuk mengetahui bagaimana pengarang
dapat mengetahui dan bagaimana seorang sejarawan menjadi sejarawan.
h)
Penyalahgunaan
catatan bawah
Catatan
bawah sebenarnya tidak begitu disukai karena terkesan sok pintar. Terdapat
penyalahgunaan catatan bawah seperti dipakai oleh sejarawan yang tidak begitu
mahir dalam mengidentifikasi seseorang atau hal-hal yang disebut dalam teks.
i)
Sejarah dan
selera popular
Apabila sejarah hanya
ditujukan pada selera popular, maka terdapat resiko membatasi karya sejarah tidak
hanya ukuran sastra rendah melainkan pada bidang perhatian yang sedikit dan
sangat terbatas.
j)
Kewajiban
penimbang buku
Dalam hal ini yang
dimaksudkan adalah mreka yang membaca dan menulis sekiranya berusaha untuk
mengurangi angka pertambahan karya baru, sehingga situasi akan mampu berkembang
dengan banyak bakat dan karya-karya yang dapat memenuhi ukuran yang lebih
tinggi.
Dirangkum dari (Louis Gottschalk (terjemahan). 1975. Nugroho
Notosusanto. Mengerti Sejarah. Jakarta : Universitas Indonesia)
Arti
Sejarah Pada Umumnya
a)
Definisi
Sejarah
Kata sejarah dalam bahasa Indonesia adalah
sama dengan history (Inggris), Geschichte (Jerman) atau Geschiedenis (Belanda).
Dari uraian tersebut kurang lebih memiliki pengertian yang sama. Menurut kamus-kamus
ada beberapa definisi diantaranya:
·
History (The
Concise Oxford dictionary)
·
Geschichte
(Deustches Woterbuch von L. Mackensen)
·
Geschiedenis
(Verkland handwoordenboek der Nederlandse Taal)
·
Sejarah (Kamus
Umum Bahasa Indonesia)
Maka
dengan singkat dapat ditegaskan bahwa sejarah itu berarti:
1)
Jumlah
perubahan, kejadian-kejadian dan peristiwa-peristiwa dalam kenyataan sekitar kita
2)
Cerita tentang
perubahan
3)
Ilmu yang
bertugas menyelidiki perubahan-perubahan
Cerita dan perubahan-perubahan tersebut pada dasarnya
merupakan kegiatan-kegiatan manusia. Sejarah serba subjek artinya sejarah
buatan manusia. Sedangkan sejarah serba objek adalah jumlah kejadian,
peristiwa, perubahan-perubahan secara keseluruhan.
b)
Sejarah Serba
Objek dan Sumber-sumber Sejarah
Sejarah sebagai objek yakni seluruh kegiatan baik
perkembangan dan perubahan-perubahan serta peristiwa-peristiwa yang telah
terjadi. Sedangkan sumber-sumber sejarah adalahsurat kabar dan majalah,
keduanya member informasi mengenai politik, ekonomi, kebudayaan, penderitaan
umum, dan peraturan-peraturan. Selain itu majalah dan Koran selalu memberikan
intisari dan ikhtisar atau rangkuman berita selama sepekan ,satu bulan ,maupun
satu tahun. Sumber berita yang lainnya yakni radio.
c)
Sifat
Sumber-sumber Sejarah
Pada dasarnya sifat yang dimiliki dari
sumber-sumber sejarah dipengaruhi oleh perhatian dari manusia. Saat perhatian
itu mulai menghilang maka sifat sumber sejarah menjadi tidak dapat dengan
detail atau kurang di pahami oleh manusia tersebut. Sedangkan di saat manusia
mulai perhatian dengan sumber sejarah maka akan semakin meluas dan banyak
jumlah sumber sejarah yang muncul.
Dirangkum dari (R.Moh.Ali. 1963. Pengantar Ilmu Sejarah. Jakarta :
Bhratara)
Pengantar Ilmu Sejarah
1)
Pengertian
Sejarah Secara Umum
Sebelum mengenal apa itu ilmu pengantar sejarah, kita harus tahu
apa pengertian sejarah. Kata Inggris History bersala dari bahasa Yunani Istoria
yang berarti ilmu. Istoria berarti suatu penelaahan sistematis mengenai
seperangkat gejala alam,entah susunan kronologis merupakan factor atau tidak di
dalam penelaahan, penggunaan itu meskipun jarang, masih tetap hidup di dalam
bahasa Inggris yang disebut natural history, (Louis Gottschalk, 1975 : 27).
2)
Tujuan dan
Manfaat Sejarah
a.
Tujuan sejarah
memiliki 2 aspek:
Pertama;Untuk memenuhi rasa ingin tahu
peristiwa-peristiwa masa lampau, bagaimana deskripsi peristiwa, sebab akibat
peristiwa itu terjadi dan sebagainya.
Kedua ;Untuk lebih mengetahui apakah
sejarah itu seni atau disiplin ilmu.
b.
Manfaat Ilmu
Sejarah
Dengan
mengetahui apa itu sejarah, maka dapat kita ambil manfaat dari pengajaran ilmu
sejarah tersebut yakni kita dapat lebih berhati-hati agar suatu kegagalan itu
tidak terulang lagi. Seorang Filosof cina berkata “Sejarah itu mengajarkan kita
untuk bertindak bijaksana” (Kansil. 1986. 1). Menurut Cicero (Seorang ahli
sejarah Yunani) berkata ”History of Magistra Vitae” artinya sejarah bermanfaat
sebagai guru yang baik”sehingga terciptalah sebuah cerita sejarah yang
berdasarkan pada kenyataan, dalam bentuk peninggalan atau sumber sejarah.
Selain itu sejarah juga bermanfat menambah wawasan berpikir kita.
3)
Definisi
Sejarah
Ada beberapa definisi sejarah menurut
para ahli, salah satu ahli yang mengemukakan tentang definisi dan batasan
sejarah Prof. Bernheim mengatakan bahwa sejarah adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang perbuatan manusia dalam perkembangannya sebagai makhluk
social, (Bernheim, 1961 : 215). Selain itu ada banyak pendapat tentang sejarah
menurut para ahli, alah satunya yakni Herodotus (484-425 B.C). “Sejarah tidak
berkembang ke arah depan serta dengan tujuan yang pasti, melainkan bergerak
seperti garis lingkaran yang tinggi rendahnya diakibatkan oleh keadaan manusia,
yaitu: Hybris dan Memesis. Segala peristiwa dipengaruhi oleh perbutan-perbuatan
dewa atau tergantung kemauan dewa.
4)
Karakteristik
dan kedudukan sejarah
Karakteristik
:
·
Memiliki tujuan
·
Memiliki metode
·
Sistematis
·
Empiris
·
Rasional dan
Objektif
·
Dapat
diverifikasi
Kedudukan
: memperoleh kedudukan sebagai ilmu setelah berbagai peristiwa disoroti sebagai
suatu permasalahan.
5)
Pembabakan
Sejarah
Pembabakan sejarah adalah salah satu
proses strukturisasi waktu dalam sejarah dengan pembagian atas beberapa babak,
zaman atau periode. Selain pengertian, pembabakan waktu memiliki tujuan yakni ;
·
Memudahkan
pengertian
·
Melakukan
penyederhanaan
·
Mengetahui
peristiwa sejarah secara kronologis
·
Untuk memenuhi
persyaratan sistematika ilmu pengetahuan
·
Memudahkan
klasifikasi dalam ilmu sejarah
Kriteria dalam pembabakan waktu:
§ Berdasarkan satuan waktu kronologis
§ Berdasarkan pergantian generasi
§ Berdasarkan Dinasti
§ Berdasarkan Perjuangan
§ Berdasarkan Evolusionisme
§ Berdasarkan proses Integrasi
§ Babakan waktu dunia dan Indonesia
6)
Ilmu Bantu
Sejarah
Menurut Von Humboldt, ialah: Philologi(menyelidiki
dokumen bahasa), Paleografi(Menulis tentang macam tulisan purba), Ilmu tentang
dokumen(naskah-naskah tulisan tangan), Heraldik(Lambang-lambang),
Numismatik(Ilmu mata uang kuno). Menurut Louis G, ilmu bantu sejarah :
Epigrafi, Sogillografi, Genealogi, Bibliografi, Lexiografi, Arkeologi.
7)
Hubungan
anatara Sejarah dengan Ilmu yang Lainnya
Antara lain dengan ilmu: Eksakta dan Ilmu
kemanusiaan, Eksakta dan Ilmu Sosial, Ilmu Sosial dengan Humaniora.
8)
Pentingnya
Manusia Mengetahui Sejarah Dari
mempelajari sejarah, manusia akan bercermin dan menilai perbuatan mana yang
baik dan perbuatan mana yang sekiranya buruk. Sehingga manusia akan lebih
berhati-hati dalam bersikap. Selain itu dengan mempelajari sejarah, manusia akan mampu
memprediksi sekaligus mengetahui upaya-upaya dalam mengantisipasi
kecenderungan-kecenderungan yang akan terjadi pada masa yang akan datang.
Dirangkum
dari (Rustam E. Tamburaka. 1999. Pengantar Ilmu Sejarah, Teori Filsafat
sejarah, Sejarah Filsafat & Iptek)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar